..welcome to my blog..

,selamat datang dan selamat membaca,

Sabtu, 24 Maret 2012

Anatomi Fisiologi Sistem Respirasi

Saluran Respirasi





Rongga hidung > Faring > Laring > Trakea > Rongga Toraks > Paru-paru >Bronkus Pulmonaris > Pleura

Sumber Qi udara terbesar berada di paru-paru.

Sirkulasi Qi : air mengalir dari atas ke bawahr dari permukaan selaput 
Inspirasi : Memasukkan udara pernafasan. Tekanan paru-paru < atmosfer.
Ekspirasi : Membuang udara pernafasan. Tekanan paru-paru > atmosfer.

Tekanan udara di atmosfer bernilai konstan.

Aspirasi : Masuknya cairan ke dalam saluran pernafasan atau menyedot.

Urutan sistem respirasi :
  • Nasalis :
Rongga hidung (Cavum Nasale) dilapisi selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, bersambung dengan lapisan faring dan selaput lendir semua sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Daerah pernafasan dilapisi epitelium silinder dan sel epitel berambut yang mengandung sel cangkir atau sel lendir. Sekresi sel itu membuat permukaan nasale basah dan berlendir. Didalam rongga hidung terdapat ruangan yang disekat-sekat disebut septum atau konka.





Diatas septum nasalis dan konka, selaput lendir ini paling tebal. 3 Tulang kerang (konka) yang diselaputi epitelium pernafasan, yang menjorok dari dinding lateral hidung ke dalam rongga, sangat memperbesar permukaan selaput lendir.

Sewaktu udara melalui hidung, udara disaring oleh bulu-bulu yang terdapat dalam vestibulum. Karena kontak dengan permukaan lendir yang dilaluinya, udara menjadi hangat, dan karena penguapan air dari permukaan selaput lendir, udara menjadi lembab.

Hidung menghubungkan lubang-lubang sinus udara paranasalis yang masuk ke dalam rongga-rongga hidung, dan juga menghubungkan lubang-lubang nasolakrimal yang menyalurkan air ata dari mata ke dalam bagian bawah rongga nasalis, ke dalam hidung.
  • Faring
Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan esophagus pada ketinggian tulang rawan krikoid.




Letaknya di belakang hidung (nasofaring), di belakang mulut (orofaring), dan di belakang laring (faring-laringeal).

Nares posterior adalah muara rongga-rongga hidung ke nasofaring.
  • Laring :
Laring terletak di depan bagian terendah faring yang memisahkan dari kolumna vertebra, berjalan dari faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya.

Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersama oleh ligamen-ligamen dan membran. Terbesar ialah tulang rawan tiroid, dan di depannya terdapat benjolan subkutaneus (jakun), yaitu di sebelah depan leher.



Laring terdiri atas 2 lempeng atau lamina yang tersambung di midline. Di tepi atas terdapat lekukan berupa V. Tulang rawan krikoid terletak di bawah tiroid. Tulang rawan lainnya iaah kedua tulang rawan aritenoid yang menjulang di belakang krikoid, kanan dan kiri tulang rawan kuneiform, dan tulang rawan kornikulata yang sangat kecil.

Di puncak tulang rawan tiroid terdapat epiglotis, yang berupa katup tulang rawan dan membantu menutup laring sewaktu menelan. Laring dilapisi jenis selaput lendir yang sama dengan yang di trakea, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang dilapsi sel epitelium berlapis.

Pita suara terletak di sebelah dalam laring, berjalan dari tulang rawan tiroid di sebelah depan sampia di kedua tulang rawan aritenoid. Dengan gerakan dari tulang rawan aritenoid yang ditimbulkan oleh berbagai otot laringeal, pita suara ditegangkan atau dikendurkan. Dengan demikian lebar sela-sela antara pita-pita atau rima glotidis berubah-rubah sewaktu bernapas dan berbicara.

Suara dihasilkan karena getaran pita yang disebabkan udara yang melaluli glotis
  • Trakea :
Trakea atau batang tenggorokan panjangnya kira-kira 9 cm. Berjalan dari laring sampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis kelima dan di tempat ini bercabang menjadi 2 bronkus (bronki). Trakea tersusun atas 16-20 lingkaran tak lengkap berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran di sebelah belakang trakea, juga memuat beberapa jaringan otot. Trakea dilapisi selaput lendir yang terdiri atas epitelium bersilia dan sel cangkir. Silia ini bergerak menuju ke arah laring.



Tulang rawan berfungsi mempertahankan agar trakea tetap terbuka, karena itu di sebelah belakangnya tidak tersambung.

Trakea servikalis yang berjalan melalui leher disilang oleh istmus kelenjar tiroid, yaitu belahan kelenjar yang melingkari sisi-sisi trakea. Trakea torasika berjalan melintasi mediastinum, di belakang sternum, menyentuh arteri inominata dan arkus aorta. Esophagus terletak di belakang trakea.
  • Bronkus
Kedua bronkus yang terbentuk dari belahan dua trakea pada ketinggian kira-kira vertebra torakalis kelima mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke arah bawah dan ke samping ke arah tampak pau-paru. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih lebar dari pada yang kiri, sedikit lebih tinggi dari pada arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang yang disebut bronkus lobus atas, cabang kedua timbul setelah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronkus lobus bawah. Bronkus lobus tengah keluar dari bronkus lobus bawah.




Struktur mikroskopis bronchus mirip dengan trachea.
Bronchus primer kiri lebih horizontal, lebih panjang dan lebih kecil dari bronchus kanan.
Bronchus primer kiri bercabang menjadi 2 bronchus laboris, bronchus kanan bercabang menjadi 3 bronchus laboris. Sesuai dengan jumlah lobus paru-paru kiri-2 lobus dan paru-paru kanan-3 lobus.


  • Paru-paru
Merupakan sepasang organ yang terletak di rongga dada. Dalam keadaan normal paru-paru mengandung udara dan berbentuk kerucut.
Diselaputi oleh membran serosa: pleura visceralis.
Dipisahkan oleh rongga: mediastinum
Di dalam mediastinum terdapat trachea, thymus, oesophagus, jantung, pembuluh darah besar, pembuluh lymfe, dan syaraf.
Terdapat celah: hilus. Melalui hilus, keluar masuk bronchus, syaraf, p. darah dan lymph.
Lekukan yang membagi paru-paru: fisura.



PERBEDAAN PARU—PARU KANAN DAN PARU-PARU KIRI

Paru-Paru Kanan : 
  • Lebih gemuk, lebih tebal tetapi lebih pendek.
  • Terdiri dari 3 lobus :

  1. Lobus Superior
  2. Lobus Medial
  3. Lobus Inferior
Paru-Paru Kiri : 
  • Lebih kurus tetapi lebih tinggi
  • Terdiri dari 2 lobus :
  1. Lobus Superior
  2. Lobus Inferior
(Tempat lobus media diisi oleh jantung)



RESPIRASI

Respirasi :


Semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfer dengan darah melalui paru-paru dan antara darah dengan sel-sel tubuh melalui dinding kapiler darah.
Dibagi menjadi 3 tahap :
  • Bernapas

semua proses masuk keluarnya udara pernafasan ke paru-paru dan dari paru-paru.
Dibagi 2 : Ekspirasi dan Inspirasi.
  • Respirasi eksterna

Pertukaran gas antara udara pada alveoli paru-paru dengan darah pada kapiler paru-paru.
  • Respirasi interna

Pertukaran gas antara darah pada kapiler diseluruh tubuh dengan sel-sel tubuh :

A. BERNAFAS

1. INSPIRASI
Proses aktif karena terjadi melalui kontraksi otot.
2. EKSPIRASI
Suatu proses pasif, yang jika dipakasakan maka ada otot-otot ekspirasi tambahan yaitu otot intercostalis interna dan otot-otot perut yang berkontraksi membantu proses ekspirasi. 



KAPASITAS  PARU-PARU DAN UDARA PERNAPASAN  MANUSIA
Diagram volume pernafasan






B. RESPIRASI EKSTERNA



C. RESPIRASI INTERNA


Dikutip dari buku Anatomi Fisiologi untuk Paramedis by Evelyn C. Pearce

Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mepersiapkannya untuk diasimilasi tubuh. saluran pencernaan terdiri atas :

  • Cavum Oris
  • Faring
  • Laring
  • Esofagus
  • Trakhea
  • Ventrikulus
  • Gaster
  • Intestinal
  • Organ Pelengkap : Liver, Pankreas
  • Colon
  • Rektum dan Anal
Dibagi menjadi organ utama dan organ tambahan.
  • Organ Utama : Cavum Oris, Pharyng, Esophagus, Gaster, Intestinal, dan Sekum
  • Organ Tambahan (Aksesoris) : Gigi, Ludah, Kelenjar Ludah, Pankreas (Limfe), Hepar, Kandung Empedu
yang mempunyai fungsi dasar : 
  • Pemasukkan (Menelan)
  • Pencernaan Kimiawi
  • Penyerapan
  • Defekasi
Seluruh saluran pencernaan dibatasi selaput lendir (membran mukosa), dari bibir sampai ujung akhir esofagus, ditambah lapisan-lapisan epitelium.

Lapisan Traktus Gastrointestinal (GI) dari esophagus sampai ke rektum :
  • Mukosa : Lapisan terdalam, tempat sari makanan lewat
  • Submukosa : Dinding internal, jaringan ikat, pembuluh darah dan limfe, jaringan syaraf
  • Muscularis Externa : Dinding tengah, 2/3 lapisan otot polos bertanggung jawab terhadap gerakan usus
  • Serosa : Dinding luar jaringan ikat
Bagian-bagian dari Intestinal :
  • Messentery
  • Plica
  • Mukosa
  • Submukosa
  • Circular Muscle
  • Longitudinal Muscle
  • Serosa
  • Submucosal Glands
  • Villi
Cavum Oris

Cavum oris adalah rongga lonjong pada permulaan saluran pencernaan. Terdiri atas 2 bagian :
  • Bagian luar yang sempit atau vestibula, yaitu ruang diantara gusi dan gigi dengan bibir dan pipi
  • Bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi di sisi-sisinya oleh tulang maksilaris dan semua gigi, dan di sebelah belakang bersambung dengan awal faring.
Atap mulut dibentuk oleh palatum, lidah terletak di lantainya dan terikat pada tulang hioid. Di garis tengah sebuah lipatan membran mukosa (frenulum linguas) menyambung lidah dengan lantai mulut. Di kedua sisi terletak papilla sublingualis, yang memuat lubang kelenjar ludah submandibularis. Sedikit eksternal dari papila ini terletak lipatan sublingualis, tempat lubang-lubang halus kelenjar ludah subngualis bermuara.
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis. Dibawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir. selaput ini sangat kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf sensorik.

Faring dan Esophagus

Faring 

Faring terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (musculus membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di ketinggian vertebra servikalis ke enam, yaitu ketinggian tulang rawa krikoid, tempat faring bersambung dengan esophagus.

Panjang faring : 7cm
Faring dibagi menjadi 3 bagian :
  1. Nasofaring : Di belakang hidung, di dinding pada daerah ini terdapat lubang saluran Eustakhius. kelenjar-kelenjar adenoid terdapat pada nasofaring.
  2. Faring Oralis : Di belakang mulut. Kedua tonsil ada di dinding lateral daerah faring ini.
  3. Faring Laringeal : Bagian terendah yang terletak di belakang laring.
Struktur Faring :
  1. Lapisan Mukosa : Terletak paling dalam, bersambung dengan lapisan dalam hidung, mulut dan saluran Eustakhius. Lapisan dalam pada bagian atas faring ialah epitelium seluran pernafan dan bersambung dengan epitelium hidung. Bagian bawah faring yang bersambung dengan mulut dilapisi epitelium berlapis.
  2. Lapisan Fibrosa : Terletak antara lapisan mukosa dan lapisan berotot. Otot utama pada faring adalah otot konstriksor, yang berkontraksi ketika makanan masuk ke faring dan mendorongnya ke dalam esophagus.
  3. Lapisan Berotot
Esophagus

Esophagus adalah sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25 cm. Dimulai dari faring sampai pintu masuk kardiak lambung. Terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung. Setelah melalui toraks, menembus diafragma, masuk ke dalam abdomen dan menyambung dengan lambung.
Berdinding 4 lapis :
  • Luar : Lapisan jaringan ikat otot yang renggang
  • Lapisan otot : Serabut otot berjalan longitudinal dan sirkular
  • Lapisan submukosa
  • Dalam : Selaput lendir (mukosa)
Kelenjar Ludah dan Ludah

Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah adalah kelenjar majemuk bertandan, terdiri atas gabungan kelompok alveoli bentuk kantong dan membentuk lubang-lubang kecil.

Kelenjar ludah yang utama :
  • Kelenjar Parotis : Terbesar. Letaknya di depan bawah telinga. Sekretnya dituangkan ke dalam mulut melalui saluran parotis atau saluran Stensen, yang bermuara di pipi sebelah dalam, berhadapan dengan geraham (molar) kedua atas. 2 struktur penting yang melintasi kelenjar parotis yaitu arteri karotis eksterna dan saraf kranial ketujuh (saraf fasialis)
  • Kelenjar Submandibularis : Letaknya di bawah kedua sisi tulang rahang, berukuran kira-kira sebesar buah kenari. Sekretnya dituangkan ke dalam mulut melalui saluran submandibularis atau saluran Wharton, yang bermuara di dasar mulut dekat frenulum linguae.
  • Kelenjar Sublingualis : Terkecil. Letaknya di bawah lidah di kanan dan kiri frenulum linguae dan menungkan sekretnya ke dalam dasar mulut melalui beberapa muara kecil.
Fungsi kelenjar ludah : Mengeluarkan saliva, yaitu cairan pertama yang mencerna makanan.
Deras aliran saliva dirangsang oleh :
  1. Adanya makanan dalam mulut
  2. Melihat, mencium, dan memikirkan makanan
Saliva (Ludah)

Saliva adalah cairan yang bersifat alkali. Ludah mengandung musin, enzim pencerna zat tepung, yaitu ptialin, dan sedikit zat padat.

Fungsi ludah :
  • Secara fisis : Membasahi mulut, membersihkan lidah, dan memudahkan orang untuk berbicara
  • Secara kimiawi : Ludah disebabkan oleh enzim ptialin (amilase ludah) yang di dalam lingkungan alkali bekerja atas zat gula dan zat tepung yang telah dimasak.
Lambung dan Pencernaannya

Lambung

Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mekar paling banyak. Terletak terutama di daerah epigastrik, disebelah kiri daerah hipokondriak, dan umbilikal.

Lambung terdiri dari :
  • Bagian atas : Fundus dan batang utama
  • Bagian bawah horizontal : Antrum pilorik
Lambung berhubungan dengan esophagus melalui orifisum atau kardia, dan dengan duodenum melalui orisium pilorik.
Lambung terletak di bawah diafragma, didepan pankreas. Limfe menempel pada sebelah kiri fundus.

Struktur Lambung :
  • Lapisan peritoneal luar : Lapisan serosa
  • Lapisan berotot : Serabut longitudinal, serabut sirkuler, serabut oblik
  • Lapisan submukosa : Jaringan areolar berisi pembuluh darah dan limfe
  • Lapisan mukosa : Terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan atau rugae
Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi epitelium silinder.
Kelenjar kardia terletak paling dekat lubang yang ada di sebelah esophagus. Kelenjar disini berbentuk tubuler dan mengeluarkan sekret mukus akali.
Kelenjar fundus, kelenjarnya tubuler dan berisi berbagai jenis sel. Beberapa sel yaitu sel asam atau sel oksintik, menghasilkan asam yang terdapat dalam getah lambung
Kelenjar pilorik, berbentuk tubuler, menghasilkan mukus alkali.

Fungsi :

Lambung menerima makanan dari esophagus melalui orifisium kardiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, sedangkan kontraksi otot mencampur makanan dengan getah lambung. Perjalanan makanan masuk lambung praktis berjalan lancar pada waktu orang sedang makan, tetapi perjalanan makanan keluar lambung tidak dimulai segera. Mula-mula makanan harus dibuat cair, kemudian jumlah kecil kira-kira 70 cc, berjalan melalui lubang pilorik masuk duodenum, sfingter pilorik menutup sampai isi asam itu sebagian telah dinetralkan oleh kerja getah duodenum, pankreas, dan empedu yang alkalis. Bila otot sfingter mengendor lagi, duodenum menerima kiriman lain dari isi lambung.

Kelenjar dalam mukosa lambung mengeluarkan sekret, yaitu cairan pencerna penting, getah lambung. Getah ini adalah cairan asam bening tak berwarna, mengandung 0,4% asam hidroklorida (HCl) yang mengasamkan semua makanan dan bekerja sebagai zat antiseptik dan disinfektan, membuat banyak organisme yang ikut masuk bersama makanan, tidak berbahaya, dan menyediakan lingkungan untuk pencernaan makanan protein.

Pepsin yang dihasilkan dari pepsinogen dalam lingkungan asam hidroklorida dan bekerja atas protein, mengubahnya menjadi bahan yang lebih mudah larut, disebut pepton.

Renin ialah ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen yang dapat larut. Kasein adalah protein susu dan setelah dipisahkan dapat dipengaruhi fermen pepsin. ("Renet" ialah renin yang disaring dari lambung anak sapi, dapat digunakan untuk membuat kue, dan dapat membekukan susu untuk membuat keju)

Fungsi lambung :
  • Lambung menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
  • Semua makanan dicairkan dan dicampur dengan asam hidroklorida
  • Protein diubah menjadi pepton
  • Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
  • Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung
  • Faktor antianemia dibentuk
  • Kime, yaitu isi lambung yang cair, disalurkan masuk duodenum

Dikutip dari buku Anatomi Fisiologi untuk Paramedis, by Evelyn C. Pearce, PT.Gramedia Jakarta

Jumat, 23 Maret 2012

meridian paru


PERJALANAN MERIDIAN TAY YIN TANGAN PARU

Sabtu, 24 Maret, 2012
Perjalanan Meridian Tay Yin Tangan Paru :
  • Berasal dari Ciao Tengah
  • Berjalan kearah bawah berhubungan dengan usus besar
  • Kemudian naik ke lambung bagian atas
  • Menembus diafragma
  • Masuk ke paru-paru
  • Berhubungan dengan tenggorokan
  • Berjalan melintang menuju dada bagian atas
  • Keluar dari titik Zhong Fu (LU-1)
  • Kemudian naik sampai klavikula
  • Berjalan menyusuri aspek medial lengan atas sampai fossa cubiti
  • Kemudian berjalan menyusuri aspek medial lengan bawah pada sisi radial sampai ke pergelangan tangan melalui titik Yuji (LU-10)
  • Berjalan pada sisi radial berakhir pada sisi medial ujung ibu jari
Cabang Meridian Tay Yin Tangan Paru :
  • Keluar dari titik Lieque (LU-7) turun menuju sisi radialis ujung telunjuk bertemu dengan meridian Yang Ming Tangan Usus Besar



Di kutip dari buku : Akupunktur Dasar, editor : Dr.Koosnadi Saputra,dr., Sp.R dan Agustin Idayanti, dr., MS.